LOW CONTEXT DAN
HIGH CONTEXT CULTURE PADA BUDAYA JAWA DAN BUDAYA MADURA
Diajukan untuk
memenuhi salah satu syarat kelulusan Ujian Akhir Semester Mata Kuliah
Komunikasi Antar Budaya yang diampu oleh Ibu Made Dwi Adnjani
Adi Luthfi Wiguna
31001200140
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Sultan Agung
Abstrak
Komunikasi antar
budaya pada dasarnya adalah komunikasi biasa. Hanya yang membedakan adalah
latar belakang budaya yang berbeda dari orang-orang yang melakukan proses
komunikasi tersebut. Orang Jawa lebih menekankan aspek High Context Culture, sedangkan Orang Madura lebih menekankan aspek
Low Context Culture. Hal ini bisa
disebabkan dari latar belakang masing-masing budaya yang berbeda.
Kata Kunci:
konteks rendah, konteks tinggi, dan komunikasi antar budaya
Abstract
Intercultural
communication is basically a regular communication. Only difference is the
different cultural backgrounds of the people who do the communication process.
Javanese emphasize aspects of High Context Culture, while the Madurese
emphasize aspects of Low Context Culture. This can be caused from the
background of each different culture.
Key words: low context, high context, and intercultural
communication
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai manusia kita telah dibekali dengan potensi
untuk saling berkomunikasi. Manusia juga pada dasarnya memiliki dua kedudukan
dalam hidup, yaitu sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial. Sebagai makhluk
pribadi, manusia mempunyai beberapa tujuan dan cita-cita yang ingin di capai,
di mana masing-masing individu memiliki tujuan dan kebutuhan yang berbeda
dengan individu lainnya. Sedangkan sebagai makhluk sosial, individu selalu
ingin berinteraksi dan hidup dinamis bersama orang lain. Dalam berinteraksi dan
berhubungan dengan orang lain, individu memiliki tujuan, kepentingan, cara
bergaul, pengetahuan ataupun suatu kebutuhan yang tidak sama antara satu dengan
yang lainya dan semua itu harus dicapai untuk dapat melangsungkan kehidupan.
Untuk paper selengkapnya bisa download disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar