I'm fine baby, how are you? -@adieluthfi

Jumat, 13 Juni 2014

Contoh Penulisan Paper

LOW CONTEXT DAN HIGH CONTEXT CULTURE PADA BUDAYA JAWA DAN BUDAYA MADURA
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Komunikasi Antar Budaya yang diampu oleh Ibu Made Dwi Adnjani
Adi Luthfi Wiguna
31001200140
Fakultas Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Sultan Agung

Abstrak
Komunikasi antar budaya pada dasarnya adalah komunikasi biasa. Hanya yang membedakan adalah latar belakang budaya yang berbeda dari orang-orang yang melakukan proses komunikasi tersebut. Orang Jawa lebih menekankan aspek High Context Culture, sedangkan Orang Madura lebih menekankan aspek Low Context Culture. Hal ini bisa disebabkan dari latar belakang masing-masing budaya yang berbeda.
Kata Kunci: konteks rendah, konteks tinggi, dan komunikasi antar budaya
Abstract
Intercultural communication is basically a regular communication. Only difference is the different cultural backgrounds of the people who do the communication process. Javanese emphasize aspects of High Context Culture, while the Madurese emphasize aspects of Low Context Culture. This can be caused from the background of each different culture.
Key words: low context, high context, and intercultural communication
BAB I
PENDAHULUAN

Sebagai manusia kita telah dibekali dengan potensi untuk saling berkomunikasi. Manusia juga pada dasarnya memiliki dua kedudukan dalam hidup, yaitu sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial. Sebagai makhluk pribadi, manusia mempunyai beberapa tujuan dan cita-cita yang ingin di capai, di mana masing-masing individu memiliki tujuan dan kebutuhan yang berbeda dengan individu lainnya. Sedangkan sebagai makhluk sosial, individu selalu ingin berinteraksi dan hidup dinamis bersama orang lain. Dalam berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain, individu memiliki tujuan, kepentingan, cara bergaul, pengetahuan ataupun suatu kebutuhan yang tidak sama antara satu dengan yang lainya dan semua itu harus dicapai untuk dapat melangsungkan kehidupan.


Untuk paper selengkapnya bisa download disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar